Di dalam tubuh makhluk hidup, ada mekanisme unik yang seolah-olah menantang ๐ด๐ฟ๐ฎ๐๐ถ๐๐ฎ๐๐ถ. Penelitian pada tumbuhan menemukan adanya ๐ฝ๐ฟ๐ผ๐๐ฒ๐ถ๐ป ๐ธ๐ต๐๐๐๐ yang membantu sel merespons arah gaya gravitasi. Protein ini bekerja layaknya ๐๐ฒ๐ป๐๐ผ๐ฟ, memberi tahu sel mana arah atas dan bawah, sehingga ๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ฟ bisa tumbuh ke bawah dan ๐ฏ๐ฎ๐๐ฎ๐ป๐ด tumbuh ke atas, melawan tarikan bumi.
Fenomena ini dikenal dalam ilmu biologi sebagai ๐ด๐ฟ๐ฎ๐๐ถ๐๐ฟ๐ผ๐ฝ๐ถ๐๐บ๐ฒ.
Salah satu kandidat yang sering diteliti adalah ๐ฝ๐ฟ๐ผ๐๐ฒ๐ถ๐ป yang memengaruhi distribusi ๐ต๐ผ๐ฟ๐บ๐ผ๐ป ๐ฎ๐๐ธ๐๐ถ๐ป pada tumbuhan.
Ketika arah gravitasi berubah, protein ini memindahkan hormon ke sisi tertentu, sehingga pertumbuhan menjadi tidak seimbang dan batang membelok ke atas, seolah melawan gravitasi.
Menariknya, mekanisme serupa juga ditemukan pada organisme lain, seperti ๐บ๐ถ๐ธ๐ฟ๐ผ๐ฏ๐ฎ dan ๐ต๐ฒ๐๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐ฐ๐ถ๐น yang harus menyesuaikan orientasi tubuhnya. Penelitian tentang ๐ฝ๐ฟ๐ผ๐๐ฒ๐ถ๐ป ๐ฝ๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐๐๐ฟ ๐ด๐ฟ๐ฎ๐๐ถ๐๐ฎ๐๐ถ ini memberi wawasan bukan hanya soal tumbuhan, tapi juga potensi ๐๐ฒ๐ธ๐ป๐ผ๐น๐ผ๐ด๐ถ ๐ฏ๐ฎ๐ฟ๐, misalnya untuk ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐๐ฎ๐ป๐ถ๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ถ ๐น๐๐ฎ๐ฟ ๐ฎngk๐ฎ๐๐ฎ, di mana gravitasi jauh lebih lemah atau bahkan hampir tidak ada.