Aku pernah berkeluh-resah tentang sulitnya mencari makanan dan camilan yang tidak mengandung bahan-bahan industrial yang terbukti secara ilmiah medis menimbulkan resistensi insulin dan peradangan. Umpamanya dan antara lain: sirup dengan kandungan fruktosa tinggi (high fructose syrup), maltodextrin, pengawet, pengemulsi, antikempal, tambahan mineral dan vitamin sintetis, zat aditif dan pengawet, dan lain-lainnya.
Namanya juga usaha!
Industri akan selalu mencari cara untuk mengakali hasil produksi agar digemari, tahan lama di rak pajang, dan seakan-akan aman dikonsumsi. Padahal, efek penggunaannya sehari-hari dan terus menerus telah diketahui akan menimbulkan inflamasi, membuat insulin dalam tubuh resistensi, dan juga adiksi!
Biar sajalah industri begitu. Namanya juga usaha. Dan merupakan kewajiban Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk mendisiplinkan kandungan yang mereka kemas dan jual dengan regulasi dan sangsi. Tapi itu bukan urusan dan kewajibanku.
Yang bisa kulakukan adalah mengingatkan kawan sesama konsumen. Kita sebagai konsumen, harus pandai-pandai melindungi diri sambil mencari rezeki berupa informasi yang secara ilmiah medis telah terbukti.

Kendati untuk para tukang dan pekerja informal apapun yang datang ke rumahku, aku tetap ingin cari suguhan yang aman. Sudahlah untuk gula dan tepung. Aku harus pasrah saja pada hidup ini karena mustahil menyuguhkan kopi pahit doang untuk tamu. Aku sudah tenang bila bisa menyuguhkan kue yang bahan-bahannya ya memang makanan, dan bukan ampas makanan yang diolah di pabrik jadi sirup, filler, tepung rafinasi, pengemulsi, zat aditip, pengawet, dan seabreg zat lain yang membuat label makanan panjang kali lebar tapi tidak tinggi gengsinya tetapi rendah sekali kualitas nutrisinya. Andai sempat sih ya bikin kue sendiri.
Hari ini aku hendak berbagi kebahagiaan kecil karena pagi tadi di supermarket dekat rumah nemu kue jadul yang bahan di labelnya cuma 3 jenis. Jarang banget kan. Kalau dulu sih itu yang normal.
Dahulu untuk kecap ya di labelnyya cuma tercantum kedelai yang difermentasi, gula, garam. Coba baca label kecap masa kini.

Begitu pula saus cabai. Dahulu kandungannya cuma cabe, bawang putih, gula, garam, cuka. Coba baca saus cabai masa kini.
Dahulu bahan mayonaise ya cuma kuning telur, garam, gula, cuka, mustard, minyak. Coba baca mayo masa kini.
Dahulu, bahan susu kental manis ya cuma susu bubuk, gula, dan esens. Coba baca label SKM masa kini. … Dst. …
Kue yang labelnya irit begini langka bak pusaka. Apa boleh buat masih terbuat dari tepung dan gula, tapi ada proteinnya: telur. Masih lumayanlah ketimbang pasukan karbo yang terbuat dari zat-zat pabrikan pencetus inflamasi dan resistensi insulin yang tersebut di atas.
Rujukannya ada di kolom komentar.