monk, nepal, buddhism, religion, temple, nepal, nepal, nepal, nepal, nepal

NEPAL, DISCORD, DAN CERMIN BURAM UNTUK INDONESIA

Nepal baru saja menulis sejarah kelam: rakyat yang dipaksa diam akhirnya mengamuk. Puluhan orang meregang nyawa, ribuan terluka, gedung-gedung pemerintah terbakar. Pemerintah menutup media sosial, berharap rakyat bungkam. Hasilnya justru sebaliknya: Perdana Menteri tumbang, parlemen lumpuh, dan rakyat memilih pemimpin baru lewat Discord—aplikasi yang awalnya hanya dipakai anak muda untuk main gim.

Dunia tercengang. Sebuah negara runtuh bukan karena invasi asing, tapi karena penguasa sendiri yang tega memelihara ketidakadilan.

Harga Perubahan: Darah dan Api

Di Nepal, rakyat dipaksa membayar harga perubahan dengan darah dan air mata. Generasi muda yang selama ini dianggap lemah, justru tampil di barisan depan. Mereka bukan lagi sekadar penonton, melainkan algojo yang menjatuhkan rezim tuli dan serakah.

Tragedi ini bukan kemenangan. Tapi ia adalah bukti: pemerintah yang mengkhianati rakyat pada akhirnya akan dipaksa turun—dengan cara apa pun.

Cermin Buram untuk Indonesia
Indonesia harus jujur bercermin.

DPR yang sibuk memperkaya diri alih-alih memperjuangkan rakyat, hanyalah bom waktu.
Pemerintah yang menutup mata terhadap korupsi sedang menimbun bara dalam sekam.
Jurang kaya–miskin yang makin lebar adalah sumbu yang siap menyulut ledakan sosial.

Jangan salah: generasi muda Indonesia tidak selamanya diam. Mereka diam bukan berarti tunduk. Sejarah 1998 membuktikan: begitu mereka bergerak, bukan hanya kursi presiden yang tumbang, tapi seluruh wajah politik bisa berubah.

Peringatan dari Revolusi Prancis

Sejarah dunia juga menyimpan pelajaran pahit dari Revolusi Prancis (1789). Saat raja, bangsawan, dan elit sibuk hidup bermewah-mewah, rakyat dibiarkan kelaparan. Kesenjangan ekonomi yang terlampau jauh membuat rakyat kehilangan kesabaran. Hasilnya? Raja dipenggal, bangsawan diburu, dan sistem politik lama hancur berantakan.

Apakah penguasa Prancis saat itu tidak menyadari tanda-tanda keruntuhan? Mereka tahu. Tapi keserakahan membuat mereka tuli. Akhirnya sejarah mencatat: ketika rakyat sudah muak, mereka tak lagi menuntut reformasi—mereka menuntut revolusi.

Belajar atau Menunggu Amarah?

Nepal hari ini adalah cermin buram untuk Indonesia, dan Revolusi Prancis adalah peringatan keras dari sejarah. Jika penguasa tetap buta dan tuli, rakyat tidak akan selamanya sabar.

Perubahan bisa lahir lewat musyawarah. Tapi jika penguasa terus berkhianat, jangan salahkan rakyat bila perubahan kelak lahir lewat api, darah, dan guillotine zaman modern.

Tapi yang harus berubah bukan cuma pemerintah, rakyat pun sama. Karena dari jalan rakyat para penjahat menjadi penjabat.

DARIRAKYAT_OLEHRAKYAT_UNTUKRAKYAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Total
0
Share
error: Content is protected !!