NEGARA YANG HANCUR OLEH KEPUTUSAN BODOH

Perekonomian Sri Lanka runtuh akibat serangkaian keputusan yang tidak dipikirkan matang-matang oleh dinasti Rajapaksa. Yang paling merusak adalah pemotongan pajak besar-besaran yang diberlakukan oleh Presiden Gotabaya Rajapaksa, yang menguras pendapatan negara dan membuat negara itu hampir bangkrut. Meskipun awalnya dianggap sebagai taktik kampanye belaka untuk mengamankan kemenangan elektoral—yang akhirnya berhasil—kebijakan tersebut, setelah diberlakukan, mendorong Sri Lanka ke dalam krisis hanya dalam 30 bulan.

Keputusan buruk lainnya adalah larangan impor pupuk kimia secara tiba-tiba, yang diajukan dengan dalih mempromosikan pertanian ramah lingkungan tetapi sebenarnya bertujuan untuk menghemat devisa. Kebijakan tersebut menghancurkan hasil panen domestik, memaksa Sri Lanka—untuk pertama kalinya sejak merdeka dari penjajahan Inggris—untuk mengimpor beras, bahan pokok yang telah lama diproduksi secara mandiri.

Peristiwa-peristiwa ini menjadi peringatan yang menyadarkan. Saya semakin prihatin dengan Indonesia, di mana kita juga menyaksikan semakin banyaknya kebijakan pemerintah yang dipertanyakan yang dapat merusak stabilitas dan kemakmuran.

Sumber:

https://www.aljazeera.com/economy/2022/4/28/how-a-powerful-dynasty-bankrupted-sri-lanka-in-30-months

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Total
0
Share
error: Content is protected !!