Oleh: ๐๐๐ง๐ง๐ฒ ๐๐ฃ๐ข๐
Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa beberapa hari sebelum para tokoh pemuda Indonesia mendeklarasian ๐๐จ๐๐ฆ๐ฉ๐๐ก ๐๐๐ฆ๐จ๐๐๐, tanggal 28 Oktober 1928, suratkabar ๐๐๐ฐ๐๐ซ๐ญ๐ ๐๐จ๐๐ซ๐๐๐๐ข๐ telah mempublikasikan sebuah puisi yang ditulis oleh seorang pemuda Tionghoa Peranakan, bernama ๐๐ฃ๐ข๐ ๐๐ฐ๐๐ง ๐๐ฃ๐ข๐๐ง, yang berjudul: “๐๐ง๐ฌ ๐๐๐ง๐ (๐๐๐ ๐๐ซ๐ข ๐๐ข๐ญ๐)”.
Lewat puisi tersebut, penyair asal kota Gresik, Jawa Timur, ini mengingatkan kita semua bahwa kekuatan sebuah negeri terletak pada persatuan dan kebersamaan rakyatnya. Terlebih negeri kita (Indonesia) memiliki banyak orang gagah dan pemberani. Suratkabar Pewarta Soerabaia yang kali pertama terbit tahun 1902, dipimpin oleh Kommer, seorang warga Belanda yang sangat berpihak pada perjuangan rakyat Indonesia mempublikasikan puisi Tjia Swan Djien karena syair “Ons Land” sangat kental akan semangat patriotisme dan rasa cinta terhadap tanah air.
Kepada penulis semasa hidupnya, Tjia Swan Djien (1908-1992) menjelaskan bahwa puisi tersebut sengaja ditulis dalam bahasa Belanda untuk membuka mata kaum penjajah Belanda yang selama lebih dari 300 tahun mengeksploitasi rakyat dan bangsa Indonesia. Apalagi Tjia Swan Djien pernah mengalami perlakuan kurang pantas dan sangat merendahkan dari atasan bangsa Belanda tempat kali pertama ia bekerja di perusahaan pemboran minyak ๐๐ ๐๐๐ญ๐๐๐๐ฌ๐๐ก๐ ๐๐๐ญ๐ซ๐จ๐ฅ๐๐ฎ๐ฆ ๐๐๐๐ญ๐ฌ๐๐ก๐๐ฉ๐ฉ๐ข๐ฃ (๐๐๐), anak perusahaan ๐๐จ๐ฒ๐๐ฅ ๐๐ฎ๐ญ๐๐ก ๐๐ก๐๐ฅ๐ฅ, di desa Lidahkoelon, onderdistricht Lakarsantrie, karesidenan Soerabaia (kini masuk wilayah kota Surabaya), Mei 1928. Karena perlakuan yang dianggap bertentangan dengan adat ketimuran, sang penyair memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai tik kranie of typist (juru tulis) di perusahaan tersebut.



Berikut kutipan lengkap puisi Tjia Swan Djien yang berjudul: “Ons Land” tersebut;
“๐๐ง๐ฌ ๐๐๐ง๐ (๐๐๐ ๐๐ซ๐ข ๐๐ข๐ญ๐)”
Het grootste en de meeste menschen heeft ons land
Machtig, als zij eendrachtig zijn
Met broederoorlogen moeten ze uitscheiden, weldra
Tegen de vijand moeten ze opkomen, groot en klein.
(Negeri kita memiliki banyak orang gagah dan pemberani
Asalkan bersatu semuanya akan menjadi kuat
Pertikaian selalu berakibat buruk, harus dihentikan
Kita, tua dan muda, harus bangkit melawan musuh).
Wees maar dapper, onze verre, trouwe broeders
Laat Uw stalenden moed toonen, als, die van een leeuw
Rijken moeten โt geld offeren, laat โt een deel uitgeven
Voor hun eigen land en volk in de twintigste eeuw.
(Saudara-saudara dari manapun berasal, janganlah takut
Hadapi musuh dengan tekad keberanian laksana singa
Yang kuat menyumbang tenaga, yang kaya menyisihkan harta
Demi kejayaan negeri dan rakyatnya di abad kedua puluh).