Kalau benar Affan adalah anak kedua dari 3 bersaudara, maka saya menduga ini adalah adik perempuannya.
Dia yang duduk di kursi depan ambulans semalam, sedangkan bapak dan ibunya di belakang, menemani jenazah Affan ketika dibawa dari RSCM ke rumah duka.
Affan Kurniawan masih sangat muda. Baru 21 tahun. Ia tulang punggung keluarga. Anak baik yang merelakan kenyamanan dirinya untuk menyenangkan keluarganya. Lepas SMA, ia jadi pengemudi ojek online. Ia biasa bekerja sejak pagi, pulang istirahat di siang hari, dan lanjut lagi bekerja sampai malam.
Kemarin itu hari terakhirnya bekerja. Affan wafat dilindas rantis aparat. Mobil baja seberat itu melindas daging dan darah, tak terbayang bagaimana lukanya.
Ini kiriman gambar semalam dari tim kami di rumah duka, rumah sederhana tempat Affan disemayamkan.
Di sepanjang video, remaja perempuan ini tidak berhenti menangis.
(Coba lihat di akun FB @sumargodenny , ada juga ia menangis dipeluk Bang Densu.)
Ia pasti sangat menyayangi kakaknya.
Malam tadi kantor sepi, tim berita pagi belum banyak yang datang. Jadi tak ada yang melihat saya yang juga diam-diam meneteskan air mata. Negara sedang merenggut kehidupan satu keluarga.
Selamat jalan, Affan.
On eternal “bid”.
