Abigail Limuria: Perempuan di Balik What’s Up Indonesia yang Mengajak Kita Bijak Memilih dan Peduli Sesama
Jika kamu aktif mengikuti dunia pengembangan diri anak muda Indonesia, besar kemungkinan kamu sudah tidak asing dengan nama Abigail Limuria. Perempuan energik ini adalah sosok pendiri di balik tiga inisiatif yang punya dampak nyata: What’s Up Indonesia, gerakan Bijak Memilih, dan Malaka Project.
Yang membuatnya istimewa? Meski telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, Abigail tetap memiliki cara pandang yang mudah diterima dan gaya komunikasi yang hangat. Ia tidak berbicara dari menara gading, tetapi dari pengalaman langsung dan percakapan nyata dengan anak muda.
What’s Up Indonesia: Ruang Aman untuk Bertumbuh
Awal mula perjalanan Abigail dimulai pada 2013. Kala itu, ia menyadari betapa banyak anak muda yang sebenarnya penuh potensi, namun masih dibayangi rasa tidak percaya diri dan kebingungan akan masa depan. Dari kebutuhan akan ruang untuk berbagi dan belajar inilah, What’s Up Indonesia (WUI) lahir.
Berbeda dengan komunitas yang hanya mengejar jumlah anggota, Abigail memilih pendekatan yang lebih dalam. WUI dibangun sebagai ruang aman (safe space) di mana anak muda bisa merasa diterima, berbagi cerita tanpa rasa takut dihakimi, dan mengasah kemampuan praktis mereka. Workshop seperti public speaking, financial planning, dan personal branding dirancang untuk menjawab kebutuhan riil yang dirasakan generasi muda.
Bijak Memilih: Lebih dari Sekadar Slogan
“Bijak Memilih” mungkin terdengar sederhana, tetapi bagi Abigail, ini adalah sebuah filosofi hidup yang mendalam. Konsep ini lahir dari pengamatannya bahwa setiap kesuksesan besar berawal dari pilihan-pilihan kecil sehari-hari.
Bagi Abigail, Bijak Memilih berarti:
Berdasarkan Nilai, Bukan Tren: Mengutamakan prinsip dan nilai-nilai yang kita pegang teguh, bukan sekadar mengikuti apa yang sedang populer.
Mempertimbangkan Dampak Jauh: Berpikir bukan hanya untuk keuntungan sesaat, tetapi juga bagaimana pilihan tersebut memengaruhi hidup kita dan orang lain di masa depan.
Proaktif, bukan Reaktif: Secara sadar mengambil kendali atas hidup kita, alih-alih hanya membiarkan keadaan yang menentukan.
Bertanggung Jawab: Berani mempertanggungjawabkan setiap pilihan yang sudah dibuat.
Prinsip inilah yang menjadi kompasnya dalam mengelola WUI dan menjalankan project lainnya, menjaganya tetap pada jalur yang autentik dan bermakna.
Malaka Project: Wujud Nyata Kepedulian Sosial
Jika WUI fokus pada pengembangan kapasitas diri, Malaka Project adalah jantung sosial dari seluruh gerakan Abigail. Inisiatif ini adalah wujud nyata dari nilai “Bijak Memilih” dalam bentuk kepedulian kepada sesama.
Malaka Project fokus pada pemberdayaan masyarakat prasejahtera dan anak-anak, khususnya di daerah Jakarta Utara. Melalui program seperti bimbingan belajar gratis, workshop keterampilan untuk ibu-ibu, dan berbagai kegiatan bakti sosial, Abigail dan para relawannya ingin memberikan dampak langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat di akar rumput.
Malaka Project juga menjadi platform bagi anggota WUI dan anak muda lainnya untuk tidak hanya memikirkan perkembangan diri sendiri, tetapi juga belajar mengulurkan tangan bagi mereka yang membutuhkan.
Mengapa Abigail Limuria Menginspirasi?
Kekuatan Abigail tidak terletak pada kata-kata motivasi yang bombastis, tetapi pada konsistensi dan keautentikan tindakannya. Ia membangun sesuatu yang besar dimulai dari mengenali sebuah masalah sederhana di sekitarnya. Kepemimpinannya terasa dekat karena ia adalah pendengar yang baik dan selalu berusaha untuk memahami kebutuhan anak muda secara genuin.
Abigail Limuria mengajarkan kita bahwa untuk memulai perubahan, kita tidak perlu menunggu menjadi sempurna atau memiliki sumber daya yang sangat besar. Yang kita butuhkan adalah kemauan untuk memulai, kebijaksanaan dalam memilih langkah, dan hati yang tulus untuk berbagi. Melalui What’s Up Indonesia, Bijak Memilih, dan Malaka Project, ia telah membuktikannya.
