(SINERGI) – Sebuah visualisasi genomik komprehensif berhasil merekonstruksi pembentukan kluster genetik leluhur di Eurasia, dari masa Paleolitik Atas hingga Zaman Perunggu Awal. Peta komposit ini mengintegrasikan data dari ratusan sampel DNA kuno, menyingkap narasi panjang tentang asal-usul kita yang penuh dengan migrasi, pertemuan, dan percampuran.
Visualisasi ini dibagi menjadi tiga panel utama yang merekam transformasi genetik selama puluhan ribu tahun.

Panel 1: Masa Pemburu-Pengumpul Paleolitik (50.000 – 40.000 Tahun Lalu)
Pada masa ini, manusia modern mulai menyebar keluar dari Afrika, menjangkau dan mendiami berbagai penjuru Eurasia. Peta genetik menunjukkan kemunculan beberapa kelompok leluhur inti yang masih sangat terisolasi:
· Paleolitik Eropa (Kostenki, Sunghir): Mewakili leluhur awal populasi Eurasia Barat.
· Eurasia Utara Kuno (MA1, Yana): Sebuah garis keturunan misterius di utara yang menjadi leluhur bagi populasi Siberia modern dan Penduduk Asli Amerika.
· Eurasia Basal (Arabia UP): Cabang leluhur yang terpisah sangat awal, yang nantinya akan memberikan kontribusi genetik penting pada populasi Neolitik Timur Dekat.
· Paleolitik Asia Timur & Tenggara (Tianyuan, Hoabinhian): Mewakili titik divergensi awal untuk populasi Asia Timur dan Selatan.
Kelompok-kelompok inilah yang menjadi strata genetik fondasional bagi semua populasi yang datang kemudian.
Panel 2: Transisi ke Masa Bercocok Tanam (12.000 – 7.000 Tahun Lalu)
Zaman Mesolitik hingga Neolitik menandai perubahan drastis dari berburu-meramu ke bercocok tanam. Panel kedua menunjukkan konsolidasi kelompok-kelompok regional dan dampak dari Revolusi Neolitik.
· Pemburu-Pengumpul Eropa Barat (WHG) dan Timur (EHG): Terbentuk dari percampuran antara leluhur Paleolitik Eropa dan Eurasia Utara Kuno.
· Pemburu-Pengumpul Kaukasus (CHG) dan Anatolia (AHG): Menunjukkan percampuran antara populasi lokal dan gen dari leluhur Eurasia Basal.
· Neolitik Iran (Iran_N) dan Natufian: Kelompok kunci di Timur Dekat yang menjadi pionir pertanian awal.
· Munculnya Petani Anatolia: Kelompok inilah yang nantinya akan membawa pertanian dan genetikanya ke Eropa, menyebar dan bercampur dengan pemburu-pengumpul setempat.
Panel 3: Ledakan Percampuran Zaman Perunggu (7.000 – 3.000 Tahun Lalu)
Panel terakhir mengungkap periode transformasi massal yang didorong oleh mobilitas tinggi di Zaman Perunggu. Inilah era dimana fondasi genetik modern benar-benar terbentuk.
· Petani Awal Eropa (EEF): Keturunan petani Anatolia yang telah bercampur dengan pemburu-pengumpul Eropa (WHG).
· Yamnaya dan Populasi Stepa: Dikenal sebagai “pengembara stepa”, kelompok ini terbentuk dari percampuran antara EHG dan CHG. Migrasi besar-besaran mereka menyebarkan garis keturunan genetik yang dominan ke seluruh Eropa dan Asia.
· Kompleks Arkeologi Baktria–Margiana (BMAC): Pusat peradaban di Asia Tengah yang menjadi melting pot antara genetik Neolitik Iran dan elemen dari stepa.
· Klastur Pertanian Asia Selatan & Timur (IVC, Sungai Kuning): Menunjukkan kontinuitas genetik dari pemburu-pengumpul lokal dengan berbagai tingkat pengaruh eksternal.
Kesimpulan: Sebuah Warisan Genetik yang Terus Hidup
Peta ini dengan jelas menggambarkan tiga proses besar yang membentuk Eurasia:
- Divergensi Awal: Pemisahan garis keturunan kuno seperti Eurasia Basal dan Eurasia Utara Kuno.
- Fusi Regional: Percampuran antara pemburu-pengumpul dan petani awal di seluruh benua.
- Transformasi Zaman Perunggu: Perubahan demografis masif yang dipicu oleh migrasi pastoralis dari stepa.
Transisi-transisi inilah yang akhirnya menyatukan garis keturunan utara dan selatan menjadi pola kompleks yang diamati pada populasi manusia modern hari ini. Setiap orang di Eurasia, pada dasarnya, membawa potongan kisah perjalanan epik ini dalam untaian DNA mereka.