Maling! Maling! Maling!
DAFTAR PERUSAHAAN YANG MERUSAK SUMATERA
- PT. Agincourt Resources (di belakangnya ada Grup Astra) di Batang Toru: 300 hektar hutan di hulu DAS utk tambang emas Martabe. Fasilitas tailing dibangun mepet sungai.
- PT NSHE, Proyek PLTA Batang Toru : 350 hektar hutan hutan dari hulu sampai koridor sungai
- Toba Pulp Lestari (sebelumnya bernama PT Inti Indoraypn Utama Tbk), perusahaan kayu raksasa yang menyulap hutan alam jadi eukaliptus yg rakus air.
- PT Tusam Hutani Lestari milik Prabowo Subianto : 97.000 hektar huta di hulu area tangkapan air Aceh Tamiang (Aceh Utara) sampai Subulussalam. Hutan diubah jadi industri monokultur pinus.
- PT Sawit Panen Terus : 1.655 hektar perkebunan sawit tanpa HGU. Sawit ditanam sampai bibir sungai Singgersing
- Socfindo : perusahaan tua yang menanam sawit sampai ke sempadan sungai. Hutan rawa diganti dengan monokultur sawit
- PT Tripabara: tambang batubara di Pesisir Selatan Sumatera Barat, beroperasi di topografi paling curam.
- CV Putra YLM dan PT Sirtu Air Dingin di Air Dingin Solok: tambangnya bikin jalan nasional jebol.
- PT RAPP (April Group) di Riau: mengubah hutan gambut menjadi industri tanaman akasia yang menguras air dan mengeringkan gambut
- PT SAS (bagian dari RMK Energi): bangun jalan hauling dan stockpile batubara di zona resapan air, menutup dan memotong aliran anak sungai
- PT WKS (anak perusahaan APP/Sinar Mas): 290.000 hektar HTI, mengganti hutan gambut dng akasia
- Priamanaya Group (milik Djan Faridz) di Sumsel: perusahaan tambang batubara dan PLTU, bikin jalan hauling yang memotong jalur air warga.
- PT Kusuma Raya Utama di Bengkulu: perusahaan batubara di kawasan hutan, persis di daerah tangkapan air, yang setiap hujan tanah dari area tambang tererosi ke Sungai Air Bengkulu
FB ECOSOC RIGHTS